sejujur2nya, saya lagi puyeng milih jurusan. tahun ini tahun terakhir di SMA, dan saya masi belon mantep saya maonya apa. clue nya cuma satu: harus jurusan IPA karena saya minatnya di IPA, titik! (gyaaaaa) bukannya ga ada pilihan sih. saya banyak banget maunya kok. persoalannya, ga semua yang saya mau bersesuaian dengan apa yang orang tua mau dan saya sendiri belon tau apa yang gw mau secara pasti karena saya adalah anak dengan 1000 kemauan (yang aneh2).
aku ingin begini...aku ingin begitu, ingin ini ingin itu banyak sekali...
dulu sih keinginan saya sama keinginan ortu saya berjalan dengan sangat harmonis. jaman2 smp, saya sangat mau dan memimpikan jadi arsitek. kuliah di ITB. terus lulus, bangun rumah baguuuuussssssss...banget buat orang tua. orang tua saya? jangan ditanya, setuju banget dong. arsitektur, prospek cerah, biaya kuliah masih terjangkau, 4 tahun lulus, dan (menurut mereka) sangat sesuai bakat saya... alasan saya waktu SMP pengen jadi arsitek? gampang aja. saya suka mensketsa. saya suka geometri. saya tidak suka pelajaran biologi. tepatnya, saya tidak suka hapalan. dan sepanjang yang saya tau, arsitek tidak punya urusan sama rhizoma, Helianthus anuus, Mimosa pudica, asam deoksiribonukleat, atau sebangsanya.
trus mulai saya SMA di jurusan ipa kelas 2, saya ternyata malah seneng biologi. (penjurusan di sekolah saya mulainya kelas 1 semester 2) aslinya gara2 waktu kelas 1 semester 2 itu nilai biologi saya nggak pernah lebih dari 80 karena guru biologi saya sangat...teliti dalam memeriksa pekerjaan murid2nya. gondok rasanya liat jawaban setengah kertas ulangan yang dihapain berhari-hari dicoret mentah2! dan kesempatan kita buat lolos passing grade hilang 50% kalau sudah ada satu soal yang nggak dikasih point samasekali. udah tinggal ngomong: celaka, nomor sekian sekian saya salah total........................remed hari jumat kan?
tapi ini yang bikin saya tertantang banget buat dapetin nilai lebih tinggi lagi. enak aja. masa jawaban saya nggak bisa memenuhi standardnya dia! akhirnya saya belajar (dengan sungguh-sungguh) biologi. eh malah jadi seneng... tepuk tangan saya buat ms devie. ga sembarang orang bisa ngubah cara pandang saya yang udah bertahun2 tertanam di otak! jadi lalu saya suka biologi. apa jurusan yang berkaitan dengan biologi? tepat, kedokteran! kapan lagi mengaplikasikan ilmu, uji nyali, beramal, sekaligus menerima pendapatan...
(ngomong2, ngomong pake 'saya' semua itu susah ya.........)
faktor lain yang bikin saya pengen jadi dokter adalah kebiasaan bokap membawa pulang artikel2 kesehatan gratisan dari internet. berkat baca banyak artikel begitu2, saya jadi seneng menganalisis segala sesuatu. makanan dianalisis. minuman dianalisis. orang dianalisis. segala sesuatu dianalisis berdasarkan efeknya terhadap kesehatan. nah. seru kan! plus, menolong orang itu rasanya...gimanaaaaaa gitu!
awalnya ortu sepertinya menyetujui minat saya ini dan mendukung dengan baik. tapi kok lama2 ngomongnya jadi aneh2. misalnya tau2 ngomongin anak temen nyokap yang sutris n depres karena kuliah kedokteran. tau2 ngomongin dokter umum itu begini begitu. tau2 nyokap ngomong ke saya,
nyokap: temen mami bilang sebaiknya kamu jangan jadi dokter, kasian masa' cewek belajar lama2...
saya: emang kenapa, saya tidak ada masalah belajar lama2 kok...kalo bisa setinggi-tingginya sekolah...
nyokap: lha, emang mau ngapain cewek sekolah lama2?
DHUARRRRRRRRR! meledak saya denger yang terakhir. saya paling sensitif denger nasehat dengan kata2 'sebagai cewek, kan kamu cewek, ...' atau sejenisnya. bisa memacu saya langsung meledak 'kok sial amat jadi cewek!' lagian apa sih temen mami temen mami? sotoy bener tu orang! hueh! ga kenal aja sotoy! ini lagi mami saya ikut2an! anaknya mau sekolah tinggi ngga didukung T.T intinya, ini bukan jurusan yang didukung ortu saya. jelas sekali. saya heran. banyak anak yang dipaksa masuk kedokteran sama ortunya sampe di DO segala, tapi giliran ada anak yang merelakan diri digiling2 di FK ortunya malah ga mendukung...memang FK itu mahal sih, tapi kan...
saya sangat disarankan untuk kembali ke cita-cita asal, yaitu arsitek...tapi gimana ya. saya baru nyadar kalau saya tidak suka menggambar dibawah tekanan orang. sangat menyebalkan. lagipula sayang sekali. saya minat di biologi-kimia. saya pengen mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan biologi-kimia juga. saya cinta biologi-kimia. lalu saya sempet berangan masuk jurusan marine biology karena nonton spongebob squarepants dan film dokumenter tentang kelautan. saya cinta laut. saya ingin kerja deket2 laut. saya bakal rela lengket2 di laut berhari2 untuk meneliti biota laut. indonesia butuh peneliti biologi kelautan. indonesia punya laut yang bagus dengan aneka ragam hayatinya. biota laut bisa untuk pangan, bahan obat, bahan baku industri, dan aset pariwisata yang sangat menarik. lalu indonesia butuh orang yang bener2 kerja melestarikan lautnya, bukan sekadar nyetor modal. saya bakal bener2 seneng kalau dikasih kesempatan kayak gitu. prospektif, sebetulnya. tapi kayaknya selama pemerintahnya masih bodoh kayak yang sekarang, prospek kayak gitu kagak ada. saya mungkin berakhir dengan kerjaan yang titelnya 'S1 segala jurusan' kalo ambil jurusan marine biology disini. tambahan lagi, ga ada universitas di indonesia yang menyediakan jurusan marine biology! negara maritim ga punya fakultas biologi kelautan? apanya yang kurang cerdas sih dari negara ini?
lalu di semester 2 kelas 2, saya ikut olimpiade kimia smpai tingkat propinsi. dari situ kayaknya orangtua saya menemukan harapan baru buat mengubah pikiran saya.mulailah ortu saya membujuk saya buat mengalihkan pikiran saya ke teknik kimia.
waduh. menggoda sekali.
saya mulai berkhayal; mungkin aja di masa depan saya menjadi salah satu dari orang2 yang merancang sumber energi baru dan murah dan ramah lingkungan untuk indonesia. nama saya akan tercatat di ensiklopedi, dan akhirnya saya bisa merasa benar2 berguna sebagai manusia.
mungkin juga saya bakal menemukan sistem yang membuat air sungai ciliwung jernih kembali seperti di abad 19-an. nanti sungai ciliwung bisa kayak little venice...
atau saya bisa ciptain pengganti plastik yang 100% bio-degradabe...
sinting? emang. tapi ga salah kan punya obsesi buat tercatat di sejarah?
saya tau sih teknik itu dominan fisika...tapi saya baca teknik kimia ini aplikatif. bisa aplikasi ke masalah penyediaan energi, pangan, industri material, dan banyak lagi. wah. ini nih yang saya suka. masalahnya, semua orang juga suka. teknik kimia jurusan favorit yang peminatnya dimana-mana. sama kayak kedokteran dan arsitektur sih...coba bayangin, dari angkatan saya yang anak ipanya 31 orang, ada 5 orang yg pengen masuk FK UI, setidaknya 5 orang yang mau masuk arsitektur ITB, dan sekitar 5 orang lagi yang mengincar jurusan2 lain di univ2 tersebut. saya lagi bingung, apa semua manusia ini serius ya....... . . . . . . . *keringat dingin*
yang jelas, teknik kimia ini prospeknya cerah ke depan. semua industri butuh insinyur kimia. kuliah nggak kelamaan dan nggak makan biaya kayak kedokteran.
......tapi kan... tapi....
.
(solusi yg 'bikin merinding' dari ortu kalo saya teteup pengen jadi dokter: lulus, ambil kursus kecantikan, buka klinik kecantikan deh! belajar ga lama, ga pake spesialis2an, duit lancar...)
jadi, kedokteran atau teknik kimia nih????
(saya belom nyebutin jurusan-jurusan lain yang saya berminat juga ya: teknik pertambangan, teknik metalurgi, teknik geologi, kimia murni......)
Sunday, 3 August 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment